Jumat, 14 Januari 2011

BAB I PENDAHULUANA

A.   Latar Belakang

Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan.Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidakbisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut.Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yangbesar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
 Pada saat ini walaupunputaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesintersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepedamtor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni  tentang system kopling,maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindahtenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang eratkaitannya dengan system kopling.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka disusun beberapa rumusanmasalah sebagai berikut :

1. Apakah fungsi Kopling?
2. Apakah ada jenis-jenis kopling?
3. Komponen utama apa saja yang ada pada sistem kopling?
4. Bagaimanakah prinsip kerja kopling?





C.   Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, dapat ditarik tujuan-tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Mengetahui Fungsi kopling
2. Mengetahui jenis-jenis kopling
3. Mengetahui komponen-komponen utama yang terdapat pada kopling.
4. Mengetahui prinsip kerja kopling.





























 

BAB II
PEMBAHASAN


A.  Kopling dan Fungsinya

            Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang menghubungkan/meneruskan ataumemutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulaiatau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi.
            Dengan kata  lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi,kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan  lembut
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
3.Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna

            Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudimenekan pedal kopling, tenaga mesin akan diputuskan, karena pada saat pedal ditekan makagaya tekan tersebut akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong releasebearing.  Sehingga  release  bearing  akan  mengangkat/mendorong  pegas  diapraghma(diapraghma spring) dan pressure plate.
            Pada saat itu clutch disk (piringan kopling) akan terlepasdengan flyweel.  Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilahyang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapatberbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal, dan koplingmagnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis kopling tipebasah dengan plat ganda. Artinya kopling dan komponen lainnya terendam dalam minyakpelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling.


 

            Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak terendamoleh minyak pelumas yang umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa.Dimana jenis-jenis kopling tersebut akan di jelaskan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.

A.  Jenis- jenis Kopling

 Secara umum jenis kopling dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1.   Kopling dengan menggunakan gigi 

Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi  transmisi jenis Sycronmesh.

2.  Kopling Gesek 
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekanantara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling jenis ini banyakdigunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan.




 

3.   Kopling tekanan hidrolis

Kopling  ini banyak digunakan  pada  kendaraan  dengan  trasmisi  otomatis. Proseskerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis dan pemindahan dari satu kopling ke koplingyang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya.
 
            Untuk sepeda motor ada 2 tipe kopling yang digunakan menurut cara kerjanya yaitu Kopling mekanis dan kopling otomatis.

. Dimana cara melayani kedua jenis kopling ini sewaktumembebaskan (memutuskan) putaran poros engkol sangat berbeda.

1.   Kopling Mekanis (Manual Clutch)

          Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur  oleh handel kopling,dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik (sepeda motor) atau menekan(Mobil) handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat padacrankshaft  (poros  engkol/kruk  as)  misalnya  :  Vespa,  bajaj,  dll.  Dan  ada  yangberkedudukan pada as primer (input/main shaft) misalnya honda CB 100 dan CB 125,Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. 

Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu :

a.    Mekanisme handel yang terdiri atas:
1). handel
2). tali kopling (kabel kopling),
3). tuas(batang) dan
Flowchart: Decision: 5 4).   pendorong.

b.  Mekanisme kopling yang terdiri atas;

1)gigi primer kopling (driven gear)          6) pengikat (baut)
2)rumah (clutch housing)                        7) kopling tengah (centre clutch)
3)plat gesek (friction plate)                     8) plat tutup/plat penekan (pressure plate)
4)plat kopling (plain plate)                      9) klep penjamin & batang penekan
5)per (coil spring)                                        /pembebas (release rod)


          Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaituporos yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebasterhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar, poros utama tidak ikutberputar.
          Pada bagian  luar rumah  kopling  terdapat roda  gigi (driven gear) yangberhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.
            Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utamadipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling dengan hubkopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan plat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadaphub kopling, tetapi tidak bebas bergerak terhadap rumah kopling, sedangkan pelat tekandapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling.

Flowchart: 
Decision: 6
plat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadaphub kopling, tetapi tidak bebas bergerak terhadap rumah kopling, sedangkan pelat tekandapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling.


B.  Kopling Otomatis

Kopling otomatis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnyaputaran mesin itu sendiri, dimana pembebasan dilakukan secara otomatis, pada saatputaran rendah. Kedudukan kopling berada pada poros engkol/kruk as primer dan adajuga yang berkedudukan pada as primer persneling/poros utama transmisi (main/inputshaft transmisi) seperti halnya kopling mekanis.Mekanisme atau peralatan kopling otomatis tidak berbeda dengan peralatan yangterdapat pada kopling mekanis, hanya saja tidak ada perlengkapan handel sebagaigantinya terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula seperti:

a.      Otomatis kopling; terdapat pada kopling tengah (untuk kopimg yang berkedudukanpada crankshaft)



b.      Bola baja keseimbangan gaya berat  (roller weight); berguna untuk menekan platdasar waktu di gas

c.      Per kopling yang lemah; berguna untuk menetralkan (menolkan) kopling waktu mesinhidup langsam/idle

d.      Pegas pengembali (return spring); berguna untuk mengembalikan cepat dari posisimasuk kenetral bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah. Flowchart: 
Decision: 7        Kopling otomatis terdiri atas dua unit kopling yaitu kopling pertama dan koplingkedua. Kopling pertama ditempatkan pada poros engkol. Komponennya terdiri ataspasangan sepatu (kanvas) kopling, pemberat sentrifugal, pegas pengembali dan rumah kopling.
A.  Prinsip Kerja Kopling

1.    Untuk prinsip kerja kopling pada sepeda motor adalah sebagai berikut :

a). Kopling Mekanis

            Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan pelatgesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas koplingsehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.Sedangkan bila handrel kopling pada pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akanmenarik alat pembebas kopling.
          Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan(pushrod) atau  release  rod  yang  ditempatkan  di dalam poros utama. Pushrod akanmendorong piring penekan ke arah yang berlawanan dengan aah gaya pegas kopling.Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah koplingtidak akan diteruskan pada poros utama, atau hanya memutar rumah kopling dan pelat geseksaja.

http://htmlimg1.scribdassets.com/50j8hei1j4svowu/images/6-9bc3c7ad71.jpg


b). Kopling otomatis (automatic Clutc)

            Pada putaran stasioner/langsam (putaran rendah), putaran poros engkol tidak diteruskanke gigi pertama penggerak (primary drive gear) maupun ke gigi pertama yang digerakkan(primary driven gear). Ini terjadi karena rumah kopling bebas (tidak berputar) terhadapkanvas, pemberat, dan pegas pengembali yang terpasang pada poros engkol.
            Pada saat putaran mesin rendah (stasioner), gaya sentrifugal dan dan kanvas kopling,pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah koping yang berkaitandengan gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol.Saat putaran mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorongkanvas kopling mencapai rumah kopling dimana gayanya lebih besar darii gaya tarikpemgembali.
          Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi pertama yangdigerakkan.Sedangkan kopling kedua ditempatkan bersama primary driven gear pada poros center (Countershaft) dan  berhubungan  langsung  dengan  mekanisme pemindah  gigitrasmisi/persneling. Pada saat gigi persneling dipindahkan oleh pedal peminfah gigi, koplingkedua dibebaskan oleh gerak poros pemindah gigi (gear shifting shaft). 


http://htmlimg2.scribdassets.com/50j8hei1j4svowu/images/7-a32d38b8a8.jpg




Flowchart: Decision: 8
 

2.    Adapun untuk untuk Mobil ataupun yang sejenisnya sebagai berikut:

a).  mekanisme penggerak kopling mekanispengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yangmenghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal diinjak,kabel kopling akan tertarik   yang kemudian diteruskan dengan bergeraknya tuaspembebas (release fork) ke arah maju menekan pegas kopling, sehingga plat koplingbebas tidak terjepit oleh plat penekan.


b).
 Mekanisme penggerak kopling Hidrolispengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak.Pedal kopling berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silender dandisalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas (releasefork) dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan koplingmemutuskan hubungan mesin dengan sistem pemindah tenaga.

Flowchart: 
Decision: 9
@ Master Silender  
Master silinder pada mekanisme penggerak kopling hidrolis berfungsi untuk mengubahgerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis
Cara kerja master silinder :
          Pada saat hadel koplimg diinjak, tenaga dipindahkan ke push rod dan mendorong unitplunyer bergerak ke arah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembali plunger (return spring)dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk kepipa penghubung menuju ke silinder kopling.
            Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat beratlainnya, sering dilengkapi dengan booster. Booster adalah unit perlengkapan yang digunakan untuk meringankan tenaga saat pengoperasian kopling. Booster memanfaatkan kevakumanpada mesin saat langkah isap.
Flowchart: Decision: 10            
            Dari prinsip-prinsip kerja kopling diatas kita bisa mengambil kesimpulan tentang cara kerjakopling secara umum :

1.   Saat pedal ditekan

          Release fork menekan  release bearing,  release bearing menekan  release lever sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pin melawan tekanan pressure springdan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara fly wheel dan pressureplate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.

2.   Saat pedal dilepas

Release fork tidak menekan release bearing release bearing tidak menekan releaselever  sehingga pressure spring menekan pressure plat lalu menekan clutch disc ke flywheel sehingga  putaran mesin dapat diteruskan ke input shaft transmisi.

 




 

A.  Komponen-komponen Kopling

Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya (  rumah kopling ).Ada dua jeniscluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu :

a.    Jenis Diafragma Spring

1.    Clutch disc (kanvas Kopling)
2.    Diafragma Spring
3.    Release bearing
4.    Clutch cover 
5.    Release fork 
6.    Release cylinder 
7.    Preasure plat




Kopling tipe diafragma

            Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus danmobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar.

b.     Jenis Coil Spring
 
1.    Clutch disc (kanvas Kopling)
2.    Coil Spring
3.     Release bearing
4.    Clutch cover 
5.    Release fork
6.    Release cylinder 
7.    Preasure lever 
8.    Preasure plate
            Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan berat seperti truck, bus besar danangkutan berat lainnya.

Clutch Disc (Plat Kopling)

            Clutch disc bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisikampas kopling yang pemasangannya dikeling. Kanvas kopling terbuat dari asbes dan logam agar dapatmenyerap panas dengan baik, tahan terhadap panas, tahan terhadap gesekan dan dapat mencengkeramdengan baik.

 
BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1.    Kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen darimesin ke sistem pemindah tenaga (transmisi).

2.    Syarat kopling yang memiliki mutu yang baik adalah:
a. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan  lembut
b. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
c. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna
           

Prinsip kerja kopling secara umum

a.   Saat pedal kopling ditekan:
        Release fork menekan  release bearing,  release bearingmenekan release lever sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pin melawantekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara flywheel dan  pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke  input shafttransmisi.

b.    Saat pedal kopling dilepas:
            Release fork tidak menekan release bearing, release bearingtidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plat lalunenekan clutch disc ke fly wheel sehingga  putaran mesin dapat diteruskan ke input shafttransmisi.





A.  Saran

            Adapun saran kami berkaitan dengan kopling ini adalah dengan adanya sebagian kecilpengetahuan tentang kopling ini kami sarankan kepada para teman-teman ataupun siapasaja yang telah membaca materi ini untuk mencari referensi-referensi yang lainnya, mengingat materi yang kami sampaikan masih banyak kekurangan-kekurangannya. Denganmateri ini pula kita jadikan pegangan kita ketika kita masuk di bengkel sehingga kita sudahmampu mengenal bagaimana itu kopling.


DAFTAR PUSTAKA

Website : http://gusmau.wordpress.com/2009/12/24/sistem-kopling-cara-kerjanya/
Ahmad Antoni IKM. 1998. Kamus Lengkap Teknik. Surabaya: Gitamedia Press.
Beumer, B. J.M dan B. S Anwir. 1985. Ilmu Bahan Logam, Jilid I. Jakarta:
Penerbit Bhratara Karya Aksara.
Bogdan O.K and Nicholas W. 1977. Steel Design for Structural Engineers.
New Jersey: Perntice Hall. Inc.
Dickason, A. 1978. Sheet Metal Drawing and Pattern Development.
London: Pitman Publishing Limited.
Dieter, George E. 1986. Mechanical Metalurgy. New York: Mc Graw Hill.









 


DAFTAR ISI


DAFTARISI................................................................................................................................................................................................ii
KATAPENGANTAR..............................................................................................................................             ........................................i


BAB I  
PENDAHULUAN....................................................................................................................................................................................1

A.          Latar Belakang...................................................................................................................................................................1
B.           Rumusan Masalah.............................................................................................................................................................1
C.     Tujuan Penulisan.................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................................................3
               
A.           Kopling dan Fungsinya........................................................................................................3
B.           Jenis-jenis Kopling...............................................................................................................4

1.             Kopling Mekanis (Manual Clutch) ...................................................5
2.   Kopling Otomatis...........................................................................6

C.     Prinsip Kerja Kopling...........................................................................................................7

1.      Kopling Mekanis..............................................................................7
2.      Kopling Otomatis.............................................................................8

D.    Komponen-komponen Kopling..........................................................................................12

1.      Jenis Diafragma Spring......................................................................................12
2.      Jenis Coil Spring.................................................................................................13

BAB III
PENUTUP......................................................................................................................................................................................15

A.    Kesimpulan...........................................................................................................................................................15
B.     Saran..................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................................................16

LAMPIRAN PERSENTASI............................................................................................................................................................17








KATA PENGANTAR


                Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Azza wa Jalla, karena berkat rahmat, dan nikmat kesempatan yang diberikan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan mudah. Materi yang terdapat dalam makalah ini lebih banyak mengarah kepada masalah Sistem Kopling. Untuk itu diharapkan menjadi sumber pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh kita semua.

                Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan, baik dalam penyusunan kalimat maupun dalam bobot keilmiahan. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis megharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman-teman ataupun msyarakat yang membaca agar kedepannya bisa lebih baik.










                                                                                                                                                Bandar Lampung, 14 Januari 2011




                                                                                                                                                                ( Kelompok III )